Upacara Adat Malabot Tumbe Sukses Digelar di Banggai Laut
Televisi Rakyat Indonesia TEVRI TV melaporkan secara langsung dari Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
Upacara adat penjemputan telur burung Maleo yang sakral dilaksanakan pada 4 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Bupati Sofyan Kaepa SH, Wakil Bupati Banggai Laut Ablt H Ilyas SH, Direktur Musik Film dan Animasi Kementerian Pariwisata Indonesia, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Banggai Laut, perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Basalo Sangkap, unsur Forkopimda, tokoh adat, serta seluruh elemen masyarakat Banggai Laut. Prosesi dimulai dari Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, dan dilanjutkan ke Desa Pinalong, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Prosesi Sakral dan Makna Mendalam
Di Desa Pinalong, dilaksanakan prosesi pelemparan kayu yang memiliki makna pengusiran hal-hal gaib yang mungkin mengganggu selama pengantaran telur burung Maleo ke Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut. Setibanya di Teluk Tolo, dilakukan prosesi penggantian kulit atau pembungkus telur burung Maleo. Kulit pertama yang berasal dari Batui dihanyutkan ke laut sebagai tanda kedatangan rombongan dari Batui. Setelah itu, rombongan membawa telur burung Maleo ke Keraton Kerajaan Banggai yang terletak di Kelurahan Lompio, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut.
Ritual di Keraton Kerajaan Banggai
Perahu yang bermalam di Tinakin melakukan prosesi berputar tiga kali di depan Banggai Lalongo sebelum bersandar di Pelabuhan Banggai. Di pelabuhan, rombongan diterima oleh Jogugu Kerajaan Banggai (tetua adat Kerajaan Banggai).
Telur burung Maleo kemudian diinapkan di Keraton Kerajaan Banggai selama dua malam sebelum dibagikan kepada tiga rumah adat atau “Kamali” di Kerajaan Banggai, yaitu Kamali Putal, Kamali Boneka, dan Kamali Banggai Lalongo.
Asal Usul dan Makna Ritual Molabot Tumbe
Ritual adat Molabot Tumbe harus dilaksanakan oleh masyarakat Batui sebagai pelaksanaan titah Raja Abu Kasim, yang menyatakan bahwa telur pertama tidak boleh dimakan oleh masyarakat Banggai sebelum diantar ke pemiliknya di Keraton Kerajaan Banggai.
Fiktor Toliu dari Tim Liputan Televisi Rakyat Indonesia TEVRI TV, melaporkan langsung dari Sulawesi Tengah. Kunjungi Bombay House Restaurant untuk informasi menarik lainnya.